Samsung kini memiliki sistem keamanan
bernama Knox yang akan dipasang dalam ponsel pintar Android keluarga Galaxy.
Sistem ini memisahkan antara urusan bisnis dan personal.
Inisiatif Samsung membuat Knox jelas tujuannya. Mereka
mengincar segmen pasar korporasi sekaligus bersaing dengan BlackBerry dan
iPhone yang selama ini dianggap memberi jaminan keamanan di mata korporasi.
Melalui Knox, Samsung ingin mendobrak anggapan yang menyebut Android banyak
dijangkiti virus dan program jahat.
Knox mirip seperti BlackBerry Balance di sistem operasi
BlackBerry 10. Sejatinya, Knox membuat ponsel seperti memiliki
"kepribadian ganda", yakni bisnis dan personal. Ponsel dapat
diposisikan dalam profil bisnis dan profil personal.
Pengguna bisa memilih aplikasi dan data yang masuk kategori
bisnis dan pribadi. Aplikasi email yang di dalamnya dipasangkan email kantor,
misalnya, bisa Anda kategorikan sebagai bisnis.
Saat Anda ingin berlibur dengan keluarga, tentu akan
mengaktifkan profil personal agar urusan pekerjaan tidak masuk dalam profil
personal. Hal ini tentu membuat liburan Anda lebih menyenangkan.
Hadang virus demi keamanan
Knox akan disukai oleh divisi TI perusahaan karena ia
mencegah datangnya virus dan program jahat lainnya ke ponsel Android. Data-data
yang berhubungan dengan bisnis dan perusahaan tak bisa dicuri.
Secara umum, Knox melindungi beragam aplikasi di ponsel
Samsung Galaxy, mulai dari email,
browser, kontak,
kalender, data, hingga aplikasi bisnis. Samsung mengatakan, pihaknya bekerja
sama dengan kontraktor militer General Dynamics untuk memastikan Knox memenuhi
standar keamanan ketat untuk lembaga pemerintahan.
Admin TI di kantor dapat memantau data dan aplikasi yang masuk
profil bisnis pekerja kantor. Namun, admin IT tak dapat mengakses data dan
aplikasi di profil personal sehingga data foto, video, game, hingga
kalender tak dapat diintip oleh admin IT.
Sistem Knox pertama kali dibenamkan dalam ponsel Galaxy S IV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar